Sabtu, 21 Februari 2009

DElema ceRIta cinTAKU

Cinta datang tanpa tanda. Cinta datang tanpa memilih, miskin, kaya, pandai, bodoh, cantik, tampan, bahkan buruk rupa pun dia tidak pernah perduli. Cinta datang pada siapa saja yang kaya hatinya. Karna hanya mereka yang kaya hati lah yang dapat merasakan datangnya cinta. Cinta akan mengubah dunia ini menjadi warna yang mulia. Hanya mereka yang berhati bijak, akan meletakkan cintanya dalam seluruh hidupnya. Membuat hidup mereka lebih mulia.
Hanya orang picik yang mengutuk cinta. Karna orang yang miskin hatinya yang mengutuk datangnya cinta. Sedangkal pikirnya yang membuat cinta menjadi racun hati. Cinta tak pernah tau datang untuk siapa, kepada siapa, dan untuk apa. Salahkah cinta jika tak pernah terbalas? Salahkah cinta jika mengusik damainya hidup seseorang. Salahkah cinta, haruskah cinta termaki, karna tak pernah diharapkan?

Kata hati untuk Sang dipuja
“ Aku tak pernah tau kapan cinta ini datang, saat kusadari kedatangannya ku tau cintamu untuk dirinya. Tak pernah kusesali kedatangannya. Ku hanya dapat merasakannya, terkadang terasa sakit tapi ku tak dapat mengusirnya. Hanya kutunggu kapan cinta itu meninggalkan diriku. Saat cinta mulai beranjak pergi, cintamu datang menghangatkan hariku. Cintaku mendekatiku lebih dekat dari sebelumnya. Cintamu menemani hatiku, meski terkadang kau ingin meninggalkanku, tapi cintamu tak pernah beranjak dari cintaku. Meski mulut, emosi, dan pikir sering berbohong, cinta selalu jujur. Cintaku hanya mau cintamu, begitu pula cintamu. Itulah yang membuat hidupku lebih berwarna dan aku yakin itu menjadikan aku sedikit mulia. Namun, piciknya aku membuatmu pergi dariku. Aku yakin meski kau pergi, cintamu masih untuk cintaku. Tapi kini semua sungguh berbeda, cintamu meninggalkan cintaku dan memilih cinta yang lain. Sampai detik ini aku menunggu cinta ini meninggalkan aku. Tapi aku syukuri cinta ini. Meski kuberharap akan kepergiannya namun cinta ini masih kurasakan indahnya. Biarkan cinta ini pergi, hal itu tak akan membuatku hancur atau merana. Karna aku masih punya ‘cinta’ yang lain. Yang jelas aku masih punya cintaNYA. CintaNYA tak akan pernah meninggalkan ‘cinta’ku padaNYA. Itu yang membuat aku lebih kuat hingga detik ini.”